Hujan yang tak Kunjung Reda



Hujan tak kunjung reda. Dari balik jendela, aku merenungi dosa-dosa masa lalu. Lalu meratapi kesedihan nasib hari itu. Tuhan tahu aku seorang pendosa. Lantas diberi-Nya aku sebuah teguran. Bodohnya aku tidak pernah sadar. Kemudian aku sibuk merutuki kesedihan yang aku pikir hanya Tuhan berikan padaku. Padahal sedih itu memang sebuah keadilan, tebusan untuk semua dosa yang pernah dijalani.
Ketika aku asyik merutuki, seseorang yang katanya bijak lalu berkata, "Tidak usah terlalu banyak mengeluh. Tuhan tidak hanya mengurus dirimu seorang." Dan aku terdiam bersama hujan yang tak kunjung reda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plesir